Pages

Saturday, 20 April 2019

Pidi Baiq Al-Asbun

 yaitu sehabis saya melihat beliau tercenung beberapa ketika tadi Pidi Baiq Al-Asbun
Pidi Baiq Al-Asbun
14:7 Salah satu dari mereka bertanya, yaitu sehabis saya melihat beliau tercenung beberapa ketika tadi: "Ayah, Ayah!"

Maka tanyaku kepadanya: "Apa, Nak?"

Dia bertanya: "Tadi itu ayah berkata wacana bagaimana jikalau seandainya kami yaitu seekor kucing atau bangau. Lalu bagaimana seandainya ayah yaitu seekor monyet?"

Aku tersenyum dan menjawab: "Kalau seandainya ayah seekor monyet, maka tentu saja anaknya juga seekor monyet."
14: 8 Dia berkata: "Oh, tidak mungkin, Ayah."

Maka tanyaku kepadanya: "Bagaimana hal itu tidak mungkin?"

Dia berkata: "Kalau ayah seekor monyet, maka berarti kami tidak akan pernah ada di dunia."

Tanyaku kepadanya: "Mengapa?"

Dia menjawab: "Karena ibu niscaya tidak akan mau menikah dengan ayah."

Kami semua tertawa dengan penuh suka cita.

"Al-Asbun merupakan formasi kejutan demi kejutan yang segar. Metafornya asyik-asyik dengan kecerdasan tersembunyi. Saya melongo memikir ulang cara pandangnya. Pidi Baiq, Anda telah melindas ujub saya."
--Taufiq Ismail, sastrawan

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter