Angelia Putri - Fiction
|
Angelia Putri - Fiction |
“Yuri! Yuri!!”, teriak seseoarang yang memanggil namaku. Aku menoleh ke arah bunyi itu, dan ternyata itu Deria, temanku semenjak saya masih SD. “Ada apa, sih? Kok, teriak-teriak, Der??” tanyaku sambil berlari ke arah Deria. “Iiihh!!!! Kamu gimana, sih?? PPAM (Perkumpulan Pecinta Anime & Manga), kan ngumpul, Yuri!!!!”, kata Deria mulai ngoceh. “Iya, saya tahu... Baru saja saya mau ke kelas Nayla danTami.”, jelasku dikala Deria berkemas-kemas ngomong lagi.
“Kak Yuri!!! Kak Deria!!”, saya dan Deria menoleh ke arah bunyi itu. Rupanya itu Nayla dan Tami. “Hai Nayla, hai Tami.” sapaku pada meeka. “Kak, saya punya gambar baru, nih...” kata Nayla dikala beliau dan Tami sudah ada dihadapanku dan Deria. “Mana? Mana?” tanya Deria semangat. “Kak Deria sabar dulu, dong?!” ujar Tami mengingatkan.
“Tada!!!” seru Nayla memperlihatkan gambarannya. “Wah... Keren, Nay!” kataku memuji gambar yang dipegang Nayla. “Iiiyy... Curang! Keren banget!” kata Deria sambil merebut gambar Nayla dari tangan Nayla, “Iiiyy... Kak Deria! Kok diambil, sih??” seru Nayla sambil berusaha merebut gambarannya dari tangan Deria kembali. ”Sebentar, dong... Sabar.” katanya nyengir. “Kembalikan saja, Der.” kataku mengambil gambar Nayla yang diumpetin Deria dibelakang punggungnya.
Subscribe to our newsletter
No comments:
Post a Comment