Pages

Tuesday 27 February 2018

Ririn - Cintai Gue Kalo Berani!

 SD Harwa akan mengadakan pentas kesenian yang dihadiri semua orangtua siswa Ririn - Cintai Gue Kalo Berani!
Ririn - Cintai Gue Kalo Berani!
Cinderella... Oh Cinderella...

SD Harwa akan mengadakan pentas kesenian yang dihadiri semua orangtua siswa. Siang ini
saatnya Bu guru menentukan pemain drama dalam program tersebut. Kelas yang sedang ramai dengan suara
belum dewasa di siang itu yakni kelasnya Alendra dan saudaranya, Ditha.
"Oke. Sekarang siapa yang mau jadi Cinderella maju ke depan kelas," ucap Bu guru yang berdiri
di erat papan tulis.
Beberapa ketika tidak ada belum dewasa yang mau maju, entah sebab aib atau malas. Tapi Alendra
yang populer pemberani maju ke depan kelas.
"Saya mau, Bu." Dengan percaya dirinya, Alendra tunjuk tangan dan maju.
"Huu...!" Sorak belum dewasa sekelas, terutama anak laki-laki.
"Ada lagi yang mau jadi calon Cinderella ?" Bu guru menambahkan.
Ini ia si ekor Alendra, Ditha. Akhirnya Ditha maju dengan malu-malu dan bangun di sebelah
Alendra sambil memegang tangan Alendra. Meskipun kembar, tapi peribahasa 'bagai pinang
dibelah dua' nggak berlaku buat mereka. Alendra dapat dengan hening bangun di depan kelas tanpa

beban. Sedangkan untuk bangun aja, Ditha masih belum tegap dan gemetaran. Nggak usah jauh-
jauh, dari penampilan aja udah tertangkap tangan perbedaan di antara mereka. Alendra mempunyai potongan

rambut pendek dengan model bob, sedangkan Ditha terlihat lebih mungil dengan rambut panjang
sepunggungnya.
Nggak usang kemudian, dua anak wanita ikutan maju dengan ragu-ragu.
"Nah.....siapa yang oke kalo Monic jadi Cinderella? Ayo angkat tangan," asuh Bu guru. Bu
guru pun menghitung bunyi yang dikumpulkan untuk Monic. Hasilnya ada lima suara.
"Sekarang siapa yang oke dengan Jessica?" lanjut Bu guru. Nggak berbeda jauh dari hasil yang
diperoleh Monic, Jessica mendapat enam suara.
“Nah, kalo untuk Ditha?” Kali ini tangan yang terangkat lebih banyak dari sebelumnya, lebih
dari 10 tangan. Menyadari keadaannya, Alendra sempat menunduk sedikit sebab kecewa.
“Bu, saya oke kalo Alendra yang jadi Cinderella!” seru salah seorang anak yang duduk di
pojok belakang sana. Dia yakni teman sebangku Alendra. Hanya ia yang memperlihatkan suara
untuk Alendra.

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter