Rick Riordan - The Demigod Files

Percy Jackson dan Kereta Perang Curian
AKU sedang mengikuti kelas sains jam pelajaran kelima saat mendengar keributan di luar.
KOAAK! ADUH! KIIIIK! “HIYA!”
Tampaknya seseorang sedang diserang oleh unggas kesurupan, dan percayalah padaku, saya pernah
mengalami situasi semacam itu sebelumnya. Tak seorang pun menyadari adanya keributan di luar kelas.
Kami sedang melaksanakan percobaan. Jadi, semua murid berbicara bersamaan, dan tidak sulit bagiku
untuk melihat ke luar jendela sambil berpura-pura mencuci gelas beker.
Dugaan ku benar, ada seorang gadis dengan pedang terhunus di gang sekolah. Gadis itu jangkung dan
berotot seolah-olah pemain bola basket. Rambut cokelatnya begitu kusut. Dia mengenakan celana jin, sepatu
bot tentara, dan jaket denim. Dia tak henti-hentinya membacok sekawanan burung berwarna hitam
seukuran burung gagak. Bulu-bulu mencuat di beberapa kawasan di pakaian yang ia kenakan. Di atas
mata kirinya terdapat robekan berdarah. Saat saya mengamatinya, salah satu burung menembakkan
sehelai bulu kolam anak panah, dan bulu itu bersarang di bahunya. Gadis itu menyumpah dan menebas
burung itu, tapi ia terbang menjauh.
Sayangnya, saya mengenali gadis itu. Namanya Clarisse, musuh bebuyutanku dari perkemahan demigod.
Clarisse biasanya tinggal di Perkemahan Blasteran sepanjang tahun. Aku tak tahu apa yang dilakukannya
di Upper East Side di tengah jam sekolah, tapi yang terang ia sedang berada dalam kesulitan. Dia tak akan
bertahan lebih lama.
Aku melaksanakan satu-satunya hal yang saya bisa.
“Bu White,” ucapku, “boleh saya ke kamar kecil? Saya mau muntah.”
Kau tahu biasanya guru bilang bahwa kata kunci untuk keluar kelas ialah izin? Itu tidak benar. Kata
kunci yang benar ialah muntah. Kata itu sanggup mengeluarkanmu dari kelas lebih cepat daripada apa pun.
“Sana!” sahut Bu White.
Aku bergegas ke pintu, melepas kacamata pengaman, sarung tangan, dan celemek lab. Aku
mengeluarkan senjataku–sebuah pena yang berjulukan Reptide.

DOWNLOAD