Pages

Sunday 25 November 2018

Sayap Bidadari

sepoi pun terus bertiup dibawah naungan senja Sayap Bidadari
Tin! Tin! Tin! Suara klakson bersautan di tengah
macetnya jalan yang melintasi pasar, angin
sepoi-sepoi pun terus bertiup dibawah naungan senja
yang teduh. Saat itu seorang gadis tampak
melangkah—menyusuri ramainya jalan yang melintasi
area pertokoan. Gadis itu tampak anggun, melangkah
dengan gaya kolam seorang model di atas catwalk—
memperagakan u can see putih, berpadu jeans biru
ketat yang sangat harmonis dan begitu pas menempel di
tubuhnya yang aduhai. Rambutnya pun tampak
bagus—panjang sebahu dan dibiarkan tergerai.
Sesekali gadis itu tersenyum, teringat akan kenangan
manis yang begitu indah. Kini gadis itu sedang
menaiki sebuah angkot yang akan mengantarnya
menemui seorang sobat lama. Maklumlah, sudah
hampir setahun ini ia tak menjumpainya, dan semua
itu dikarenakan kesibukannya yang membosankan,
bahkan seringkali membuatnya marah, sedih, dan
tentu saja kesepian. Apa lagi jikalau bukan rutinitasnya
sehari-hari yang bercampur dengan kasus cinta
yang tak kunjung ada kepastian.

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter