Pages

Saturday 7 April 2018

Orizuka - Summer Breeze (Cinta Nggak Pernah Salah)

 kemudian kembali memandang gadis kecil berkepang dua yang ada di depan mereka Orizuka - Summer Breeze (Cinta Nggak Pernah Salah)
Orizuka - Summer Breeze (Cinta Nggak Pernah Salah)
"AYO kita sama-sama bikin surat permohonan! Ntar kalo kita udah gede, kita baca bareng!" sahut Reina bersemangat. Orion dan Ares berpandangan sesaat, kemudian kembali memandang gadis kecil berkepang dua yang ada di depan mereka. "Surat permohonan?" sahut Orion dan Ares bersamaan. "Iya!" jawab Reina mantap. Dia mengeluarkan tiga helai kertas dan sebuah spidol. Orion dan Ares memandangnya bingung. "Aku tulis duluan deh!" kata Reina lagi, kemudian beberapa ketika kemudian beliau sibuk menulis. "Nah, selesai! Sekarang Rion, kau tulis apa yang kau inginkan waktu kita udah gede nanti!" Orion menyambut sehelai kertas dan sebatang spidol dari Reina, memandangnya sesaat, kemudian mulai menulis. Setelah itu, Ares melaksanakan hal yang sama. "Terus, mau diapain surat ini?" tanya Ares sehabis final menulis. "Kita kubur!" seru Reina lagi. "Di bawah pohon ini!" Reina menghampiri sebuah pohon akasia besar yang tubuhnya sudah habis ditulisi 'Ares-Rei-Rion', kemudian mulai menggali. Orion dan Ares mengikuti dan membantunya menggali sambil sesekali mengelap peluh yang bercucuran. Setelah selesai, Reina memasukkan ketiga surat itu ke kaleng biskuit, kemudian menguburnya. "Aku kan belum baca punya kamu!" protes Ares kepada Reina. "Memang nggak boleh dibaca sekarang!" seru Reina akal-akalan marah. "Kita bacanya nanti, kalo udah gede!" "Kapan?" sahut Ares lagi. "Um... kapan ya? Sepuluh tahun lagi? Sepuluh tahun lagi kita sama-sama ke sini! Kita tulis tanggalnya di pohon ajaib!" seru Reina sambil memahat goresan pena 14 Februari di pohon. "Eh, sepuluh tahun dari sekarang, tahun berapa sih?" "2005," kata Orion, dan Reina segera memahat angka itu. "Nah, udah selesai. Tanggal 14 Februari 2005, kita ke sini lagi, terus kita baca deh surat-surat kita!" kata Reina ceria. "Kalo nggak ketemu lagi?" tanya Ares tiba-tiba. "Nggak akan!" sahut Reina cepat. "Kita kan selalu bersama-sama! Kita nggak akan pernah terpisah!" katanya mantap sambil bersungguh-sungguh menatap kedua wajah anak pria yang persis sama itu. Ares sejenak memandang ragu Reina, kemudian menganggukkan kepalanya kuat-kuat.

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter