Pages

Tuesday, 22 May 2018

Kisah Wiro Sableng Akan Diproduksi Ke Layar Lebar

 Kisah serial silat Wiro Sableng karya Bastian Tito ini akan digarap ke bentuk film layar  Kisah Wiro Sableng akan diproduksi ke layar lebar
JAKARTA, Indonesia – Satu lagi film Indonesia yang akan go international. Kisah serial silat Wiro Sableng karya Bastian Tito ini akan digarap ke bentuk film layar lebar oleh Fox International Productions dan Lifelike Pictures (Indonesia). Film ini akan berjudul Wirosableng 212 (212 Warrior).

Presiden FlP Tomas Jegeus, produser Sheila Timothy dan executive producer Michael Werner mengumumkan kesepakatan kerjasama tersebut, Kamis, 9 Februari di Jakarta.

Wiro Sableng ialah abjad fiksi dan tokoh utama dongeng silat Indonesia menurut buku silat Wiro Sableng Kapak Maut Naga Geni 212 karya almarhum Bastian Tito. Serial silat ini merupakan serial silat terpanjang dan terlama di Indonesia, terdiri dari 185 judul dan dibentuk selama rentang waktu 39 tahun (1967-2006).

Bastian Tito ialah ayah dari bintang film Vino G. Bastian. Dan kebetulan, memang Vino yang ditunjuk sebagai pemeran utama di film ini. Meski awalnya galau mengapa ia yang ditunjuk, namun Vino mengaku gembira sanggup mewakili keluarga sebagai pewaris kisah Wiro Sableng ini.

“Saya terharu, semenjak Ayah saya menulis ini, ini titik pertama kali film Wiro Sableng mau dibentuk dengan restu dari keluarga. Dulu ada Wiro Sableng series, saya belum di entertaiment, Ayah saya hanya penulis saja. Ketika mau dibentuk lagi dengan visi dan misi jauh lebih besar, ini kehormatan besar bagi saya. Wiro Sableng harus kembali ada, tapi untuk generasi yang ada. Bahwa di Indonesia ada legenda silat yang harus dilestarikan,” ujar Vino yang ditemui ketika press conference Wiro Sableng 212 di hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Februari.

Kakak ipar Vino, Sheila Timothy yang tak lain abang kandung Marsha Timothy pun terlibat sebagai produser. “Kami setuju bikin film Wiro Sableng yang komersial dan disukai oleh seluruh orang. Tetap berujuk pada buku. Karena Wiro Sableng bukan milik keluarga, tapi sudah jadi legenda Indonesia. Fansnya masih besar sekali dan tidak mengecewakan militan,” ujar Sheila yang erat disapa Lala ini.

Beban berat sekarang terletak di bahu Vino sebagai pemeran utama. Yang tersulit ialah memisahkan antara profesionalitas sebagai bintang film dan nostalgia keluarga. “Wiro Sableng ini milik pecinta serialnya, enggak cuma keluarga saya saja. Ketika saya menjadi aktor, saya profesional dan harus sanggup memberikan Wiro Sableng itu. Anaknya aja belum tentu sanggup mengartikan Wiro Sableng,” kata Vino yang juga mengingat pesan keluarga besarnya sebelum berakting di film ini.

“Pesan keluarga, sisi original dihentikan ditinggalkan. Tapi akan tetap berkembang mengikuti teknologi. Ketika orang lain menilai, jangan nilai saya sebagai keluarga tapi nilai saya sebagai aktor.”

Tak hanya Vino, sejumlah nama tenar lainnya pun akan terlibat di film ini. Antara lain Angga Dwimas Sasongko yang akan bertindak sebagai sutradara dan Sherina Munaf dan Marsha Timothy sebagai aktris.

“Film ini menciptakan saya tertarik sekali. Saya sudah bikin akad sama diri sendiri, saya akan melaksanakan hal yang saya sangat tertarik. Melihat dari kinerja tim dan sinkron, menciptakan saya percaya jikalau kita sanggup eksplor sedalam-dalamnya. Itu salah satu faktor yang menciptakan saya tidak sendirian,” kata Sherina.

Skenario film ditulis oleh Sheila Timothy, Tumpal Tampubolon dan Seno Gumira Ajidarma. Yayan Ruhiyan yang sukses dengan film The Raid, The Raid 2, Yakuza Apocalypse dan Star Wars 7 yang telah diakui prestasinya di dalam dan di luar negeri, akan bertanggung jawab dalam koreografi sabung film ini.

Kerja sama internasional

Kata Lala, sudah semenjak awal ia memang tertarik untuk mengumpulkan pendanaan untuk film ini ke pihak luar negeri. “Saya membutuhkan expert dari luar Indonesia. Saya bicara dengan Michael. Saya sempat mendapat kesan kasatmata dari Tomas. Saya pikir studio Hollywood mempunyai tingkat kesombongan sama kita. Tapi Tomas berbeda dan menghargai lokal kita. Dia tertarik alasannya ialah Wiro Sableng menonjolkan sisi budaya. Kaprikornus saya merasa pertemuan pertama menawarkan impresi mendalam,” kata Lala.

Suasana sesudah press conference film 'Wiro Sableng 212 (212 Warrior)' di hotel JS Luwanca, Kuningan, Jakarta Selatang, Kamis, 9 Februari. Foto dari akun Instagram Sheila Timothy.


Suasana sesudah press conference film 'Wiro Sableng 212 (212 Warrior)' di hotel JS Luwanca, Kuningan, Jakarta Selatang, Kamis, 9 Februari. Foto dari akun Instagram Sheila Timothy.

Karena kerja sama internasional ini, film Wiro Sableng 212 pun planning akan tayang terlebih dahulu di Indonesia dan lantas akan tayang di luar Indonesia. Berdasarkan kesepakatan, kedua perusahaan akan mengembangkan, memproduksi dan mendistribusikan filmnya di seluruh Indonesia, serta kemungkinannya di negara lain.

Ini ialah kali pertama Fox International Production melaksanakan kerjasama produksi dengan rumah produksi asal Indonesia. Sebelumnya FIP pernah melaksanakan kerjasama serupa dengan Korea Selatan dalam memproduksi film The Wailing dan The Yellow Sea oleh sutradara Na Hong Jin, salah satu dari 10 film box office terlaris selama 2016 di Korea Selatan.

Tomas Jegeus, president FlP mengatakan, "Saya sangat bahagia dengan keterlibatan kami dalam film Wiro Sableng 212 ini dan gembira sanggup bekerja sama dengan kreatif dari Lifelike Pictures yang begitu menginspirasi. FIP merasa terhormat sanggup menjadi studio Holtywood pertama yang melaksanakan co-production dengan rumah produksi Indonesia dan kami berharap akan lebih banyak lagi kerja sama lainnya di masa mendatang."

Berita soal planning produksi film Wiro Sableng 212 ini juga menjadi pembicaraan di Hollywood. Sejumlah media internasional juga menulis artikel ihwal film ini. Di antaranya ialah Variety.

Film layar lebar kolosal dengan genre action comedy fantasi ini akan diproduksi pada tahun 2017 dan direncanakan rilis di bioskop pada 2018.

Can’t wait! –Rappler.com

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter