Pages

Saturday 21 July 2018

Luna Torashyngu - D Angel

 SEORANG remaja laki-laki berusia sekitar tujuh belas tahun memasuki terminal bus luar kota Luna Torashyngu - D Angel
Luna Torashyngu - D Angel
San Diego, Amerika Serikat, menjelang tengah malam...

SEORANG remaja laki-laki berusia sekitar tujuh belas tahun memasuki terminal bus luar kota.
Wajahnya mengatakan remaja itu bukan penduduk Amerika Serikat kebanyakan, tetapi
berasal dari Asia, tepatnya Melayu. Ukuran tubuhnya juga bukan ukuran rata-rata orang
Amerika. Ekspresi wajahnya tampak kelelahan, tapi juga tegang dan sedikit ketakutan. Udara
hirau taacuh yang menghinggapi San Diego malam ini tak bisa mencegah tubuhnya berkeringat
di balik jaket parasut hitam tebal yang ia kenakan. Berulang kali beliau menyibak poni yang
menutupi keningnya yang berair berkeringat.

Setelah bangkit sejenak di depan pintu terminal sambil melihat ke sekelilingnya, perjaka itu
mengambil HP dari dalam saku jinsnya. Saat ini terminal bus memang sepi. Maklum tengah
malam. Cuma ada beberapa bus dan orang yang berada di dalam terminal.

“Anda tersambung dengan mailbox. Silakan tinggalkan pesan sehabis tanda berikut ini...”

“Shit!” makinya. Sejak tadi beliau mencoba menghubungi nomor yang sama, tapi tetap tak
tersambung. Dia menunggu sejenak sebelum terdengar suara “bip” di HP-nya.

“Kak, ini Faizal. Apa yang pernah dikhawatirkan Ayah hasilnya terjadi juga. Sekarang Faizal
akan lari ke LA, ke daerah Mr. Wischbert menyerupai pesan Kakak kalo terjadi apa-apa. Kakak
cepat telepon Faizal kalo denger pesan ini. Doain Faizal selamat ya, Kak...”

Pandangan mata remaja berjulukan Faizal itu terpaku pada satu titik; dua laki-laki remaja bermantel
serbahitam gres saja muncul. Salah seorang dari mereka melihat ke arahnya dan menggamit
rekannya.

“Shit!”

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter