Pages

Wednesday 18 July 2018

Luna Torashyngu - Love-Detective

 Jarum jam masih menawarkan pukul setengah tujuh kurang Luna Torashyngu - Love-Detective
Luna Torashyngu - Love-Detective
Awal di Sekolah

Bandung di pagi yang cerah...
Abit memacu motornya menembus jalan-jalan kota Bandung yang belum
begitu ramai. Jarum jam masih menawarkan pukul setengah tujuh kurang, tapi
pemuda kelas 3 Sekolah Menengan Atas itu udah bersahabat dengan sekolahnya. Padahal sekolah baru
dimulai jam tujuh, dan jarak antara rumah dan sekolah sanggup ditempuh
dengan motor dalam waktu setengah jam kalo pake mode santai, dan lima
belas menit kalo ngebut. Dan melihat kecepatan NSR150 yang digunakan Abit, dia
gak mungkin sedang dalam mode santai.
Sedikit lagi, beberapa ratus meter lagi beliau akan sampai. Gedung sekolahnya
udah kelihatan. Ini pertama kalinya Abit masuk sekolah sesudah libur semester
dua minggu. Sekarang beliau harus serius belajar, gak boleh maen-maen karena
sebentar lagi akan menghadapi ujian kelulusan.
Di sebuah perempatan kecil, Abit mendadak mengerem motornya. Sebuah
NSR150 lain membelok dari sebelah kirinya dengan kecepatan tinggi.
Pengendaranya menggunakan helm tertutup dan berjaket serta bercelana parasut
warna biru.
Sial! umpat Abit. Dia kembali memacu motornya, mengejar motor yang tadi
memotongnya. Motor yang dikejarnya memperlambat lajunya begitu dekat
sekolah Abit, alasannya di situ agak ramai. Lalu beliau berbelok memasuki halaman
Sekolah Menengan Atas 41, daerah Abit sekolah.
Abit mengikuti motor di depannya. Motor itu berhenti di daerah parkir untuk
siswa-siswi Sekolah Menengan Atas 41. Abit memarkir motornya di sebelah motor itu.
Pengendara motor di sebelahnya turun, dan melepaskan helm. Ternyata dia
cewek. Rambutnya panjang seleher dan tampak kaku, persisi gaya rambut
cewek di anime-anime Jepang yang kini lagi tren dan disebut J-style. Abit
mengenalnya sebagai Oyien, teman sekolahnya yang juga tetangganya. Rumah
Abit berada beberapa rumah di seberang rumah Oyien.
"Payah lo..." ujar Oyien singkat sambil tersenyum mengejek. "Gue kirain gak
ketemu gue dua minggu, skill lo udah meningkat. Ternyata makin ancur aja.

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter