Pages

Sunday 15 July 2018

Luna Torashyngu - Mawar Merah Matahari

 Lonceng tanda jam pelajaran telah berakhir berbunyi Luna Torashyngu - Mawar Merah Matahari
Luna Torashyngu - Mawar Merah Matahari
Nagoya, Jepang
Lonceng tanda jam pelajaran telah berakhir berbunyi. Ratusa siswa Sekolah Menengan Atas Kawamai berhamburan
keluar dari kelasya masing-masing.
Seorang gadis cukup umur berjalan pelan menuju gerbang sekolah. Wajahnya yang cantik
menunduk, sampai tertutup rambutnya yang panjang terurai.
"Azuka!"
Panggilan itu menciptakan si gadis menoleh. Seorang gadis lain berambut dikepang dua dan
seorang perjaka berbadan tinggi besar dan berjaket kulit menghampirinya.
"Hai, Rue...," sapa Azuka.
"Hai..." Gadis yang dipanggil Rue itu membalas.
"Kau pulang naik apa?" tanya Rue.
"Seperti biasa, naik bus," jawab Azuka.
"Sebaiknya kamu pulang bersama kakakku saja. Biar ia mengantarmu dengan motor," kata Rue
sambil melirik perjaka yang disebelahnya yang ternyata kakaknya.
"Kau sendiri?" tanya Azuka.
"Aku dapat pulang naik busa atau taksi."
Azuka menatap Rue dan kakaknya.
"Terima kasih, tapi saya tidak mau merepotkan. Aku naik bus saja," kata gadis itu kemudian.
"Azuka..."
Rue mnarik tangan Azuka, agak menjauh dari kakaknya.
"Orang yang kamu bilang selalu menguntitmu... ia masih ada?" tanya Rue dengan bunyi lirih.
"Entahlah. Aku tidak melihatnya ketika berangkat sekolah tadi pagi. Mudah-mudahan ia sudah
pergi," jawab Azuka.
"Yuchi yakni juara karate di kampusnya. Dia dapat melindungimu dari penggemar gelapmu," ujar
Rue mempromosikan kakaknya.
"Terima kasih. Tapi sungguh, saya tidak apa-apa. Aku naik bus saja."
"Sungguh?"
"Iya. Lagi pula jika ada apa-apa, saya dapat lari ke kantor polisi terdekat atau daerah yang aman.
Aku kan juara lari di kelas."

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter