Pages

Friday 30 March 2018

Pudarnya Pesona Cleopatra - Habiburrahman El-Shirazy

 dadaku sebak kerana rasa terharu yang teramat sangat Pudarnya Pesona Cleopatra - Habiburrahman El-Shirazy
Tak terasa airmataku mengalir, dadaku sebak kerana rasa terharu yang teramat sangat.

Tangisanku mulai gugur dalam isak tangisanku, semua kebaikan Raihana yang selama ini mulai terbayang di benak fikiranku.

Wajahnya yang teduh bagaikan baby face, pengorbanan serta pengabdiannya yang tiada putusnya, dengan suaranya yang lembut, tangisannya yang mengalirkan perasaan haru dan cinta.

Benar cinta itu tiba dalam keharuan yang saya rasakan.

Di ketika keharuan yang saya rasai, ada hawa sejuk yang turun dari langit dan menusuk masuk dalam jiwaku.

Pada ketika itu, pesona terhadap kecantikan Cleopatra mulai pudar...

Segera ku kejar waktu untuk menunjukan cintaku pada Raihana.

Membuktikan rinduku yang tiba-tiba memenuhi set iap rongga dada ini.

Air mat saya berderai-derai ku pecut laju kenderaan ku dengan diringi deraian air mata yang tiada hentinya membasahi setiap perjalanan ku pada ketika itu saya tak peduli lagi, saya ingin segera hingga dan meluahkan semua rasa cinta ini padanya yang berhati mulia.

Begitu hingga di halaman rumah mertua, tangisan ku sudah tidak sanggup ditahan lagi.

Ku tahan jua sambil menarik nafas panjang dan mengusap air mata yang gugur.

Melihat kedatangan ku ibu mertua serta merta memelukku dan menangis terisak-isak.


Aku jadi hairan dan ikut sama menangis.

"Mana Raihana bu?"

Ibu mertua hanya menangis dan terus menangis. Aku terus bertanya apa bekerjsama yang terjadi.

"Isterimu, Raihana dan anakmu yang dalam kandungannya!"
"Ada apa dengan dia!"


No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter