Pages

Friday 2 March 2018

Richelle Mead - Vampire Academy

AKU MERASAKAN KETAKUTANNYA sebelum mendengar jeritannya Richelle Mead - Vampire Academy
Richelle Mead - Vampire Academy
AKU MERASAKAN KETAKUTANNYA sebelum mendengar jeritannya.
Mimpi buruknya berdetak ke dalam diriku, mengguncangku keluar dari mimpiku
sendiri: mimpi yang melihatkan sebuah pantai dan seorang perjaka seksi yang
sedang mengoleskan krim antimatahari pada tubuhku. Citra demi citra―miliknya,
bukan milikku―bergantian mengusik pikiran: api dan darah, wangi asap, sebuah
kendaraan beroda empat yang ringsek. Semua gambaran itu menyelubungiku, terasa menyesakkan,
sampai balasannya nalar sehat mengingatkan bila itu bukan mimpi-ku.
Aku terbangun, dengan helaian rambut panjang yang gelap melekat di kening.
Lissa berbaring di daerah tidurnya sambil menendang-nendang dan berteriak. Aku
bergegas turun dari ranjangku sendiri, dan cepat-cepat menyeberangi jarak sempit
yang memisahkan kami.
“Liss,” kataku sambil mengguncang tubuhnya. “Liss, bangun.”
Jeritannya eksklusif memudar, digantikan oleh gumaman pelan. “Andre,”
erangnya. “Ya Tuhan.”
Aku membantunya duduk. “Liss, kamu sudah tidak di sana lagi. Bangunlah.”
Setelah beberapa saat, mata Lissa membuka, dan dalam keremangan cahaya aku
dapat melihat percikan kesadaran mulai menghampirinya. Napasnya yang memburu
mulai damai dan Lissa menyandarkan tubuhnya kepadaku, meletakkan kepalanya
di bahuku. Aku memeluk sambil mengusap-usap rambutnya.
“Tenanglah,” saya berkata lembut. “Semuanya baik-baik saja.”
“Aku mimpi itu lagi.”

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter