Pages

Monday 5 March 2018

Richelle Mead - Shadow Kissed

 mengirimkan gelombang gairah di seluruh Richelle Mead - Shadow Kissed
Richelle Mead - Shadow Kissed
Jari-jarinya meluncur disepanjang punggungku, menunjukkan penekanan–
pemfokusan tertentu dibeberapa titik, mengirimkan gelombang gairah di seluruh
daging yang melekat ditubuhku. Perlahan-lahan, tangannya bergerak diatas
kulitku, turun ke samping perutku, kemudian berakhir di lekukan pinggulku. Tepat

di bawah telingaku, kurasakan bibirnya menekan leherku, diikuti oleh ciuman-
ciumannya, kemudian yang lainnya,

kemudian yang lainnya....
Bibirnya bergerak lagi dari leherku kemudian pipiku dan jadinya menemukan
bibirku. Kami berciuman, berpelukan sampai kami begitu dekat. Darahku terbakar
bersamaku, dan saya merasa lebih hidup dikala ini daripada hidup yang pernah
kurasakan sebelumnya. Aku mencintainya, sangat mengasihi Christian yang –
Christian?
Oh tidak.
Beberapa bab dari diriku tiba-tiba menyadari apa yang sebetulnya terjadi –dan
ya Tuhan, hal ini membuatku kesal. Sebagiannya lagi, bagaimanapun juga, masih
saja pasrah menikmati bencana ini, menganggap bahwa akulah yang sedang
disentuh dan dicium. Bagian dari diriku yang tidak bisa terlepas. Aku terlalu
erat dengan Lissa, dan alasannya yaitu segala kedekatan dan maksud inilah semua ini
terjadi padaku.
Tidak, saya berbicara keras dengan diriku sendiri. 'Ini tidak nyata—tidak untukmu.
Pergi dari sana.
Tapi bagaimana saya bisa mendengarkan logika ketika setiap inci dari tubuhku
sedang terbakar gairah?
Kau bukan dia. Ini bukan kepalamu. Keluar.
Bibirnya. Tidak ada sesuatu apapun di dunia ini kini selain bibirnya.
Ini bukan dia. Keluar.
Ciumannya sama, benar-benar sama menyerupai ciuman yang kuingat kulakukan
dengannya. ...
Tidak, ini bukan Dimitri. Keluar!
Nama Dimitri menyerupai air hambar yang menampar wajahku. Aku berhasil keluar.
Aku duduk tegak di atas ranjangku, tiba-tiba merasa menyerupai habis tercekik. Ku coba

menendang selimutku menjauh, tapi ternyata hanya berakhir dengan terlilit dikaki-
kakiku. Jantungku berdetak cepat dalam dadaku, dan saya mencoba untuk menarik

napas dalam-dalam, berusaha perlahan-lahan mengatur menenangkan diri dan
kembali ke kehidupan nyataku sendiri.

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter