Aku ingat, surat itu datang waktu kami sedang sarapan. Pengirimnya niscaya dari desa ini saja, dan alamatnya diketik. Aku membuka surat itu sebelum dua surat lain yang berstempel pos London. Di dalamnya terdapat sehelai kertas yang ditempeli kata-kata dan huruf-huruf cetak yang telah digunting dari sebuah buku. Sesaat saya menatap kata-kata itu tanpa memahaminya. Kemudian napasku tersekat... Mula-mula surat-surat kaleng yang keji itu hanya menjadikan rasa takut. Tapi lalu surat-surat itu menjadikan kematian. Pertanyaannya yakni siapa yang akan menjadi korban berikutnya...?
Sunday 28 October 2018
Agatha Christie - Pena Beracun
Aku ingat, surat itu datang waktu kami sedang sarapan. Pengirimnya niscaya dari desa ini saja, dan alamatnya diketik. Aku membuka surat itu sebelum dua surat lain yang berstempel pos London. Di dalamnya terdapat sehelai kertas yang ditempeli kata-kata dan huruf-huruf cetak yang telah digunting dari sebuah buku. Sesaat saya menatap kata-kata itu tanpa memahaminya. Kemudian napasku tersekat... Mula-mula surat-surat kaleng yang keji itu hanya menjadikan rasa takut. Tapi lalu surat-surat itu menjadikan kematian. Pertanyaannya yakni siapa yang akan menjadi korban berikutnya...?
Labels:
Agatha Christie,
Novel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment