Pages

Wednesday, 6 June 2018

Mira W - Sisi Merah Jambu

 cetus si bungsu Oki begitu melihat ibunya masuk Mira W - Sisi Merah Jambu
Mira W - Sisi Merah Jambu
Wah, Ibu punya kacung baru!" cetus si bungsu Oki begitu melihat ibunya masuk
diikuti oleh seorang anak yang bukan main kotornya.

"Duilah baunya!" Aris memijit hidungnya sambil mengipas-ngipaskan tangannya
untuk mengusir busuk yang menyengat. "Orang apa bangke sih?"

"Gerobak sampah!" sambar Oki menahan tawa. "Udah dekil, bau, lagi!"

"Mobil tinja!" sambung Panji, kakaknya yang sulung. "Mandiin dong, Bu! Pake
karbol supaya nggak bawa penyakit!"

"Lihat beliau mandi, yuk?" undangan Oki bersemangat sekali. "Kali badannya ada
belatungnya!"

"Jangan di kamar mandi, Bu.!" sambung Panji jijik. "Di kebon aja! Semprot pake
slang!"

"Nggak usah ngajari Ibu!" gerutu Bu Nani, bising mendengar celoteh anak-anaknya.
"Tuh, temui Ayah! Baru pulang dari pabrik!"

"Dari pabrik sih bawa apaan." dumal Panji. "Paling-paling bawa sampah kayak gini
lagi!"

"Ayah punya pabrik beras apa gembel sih?" celetuk Oki. Senyumnya menyakitkan
sekali.

"Padahal gembel kayak gini ngapain dibawa jauh-jauh dari pabrik?" gerutu Aris jijik.
"Di pasar juga banyak!"

"Ngundang lalat tuh, Bu! Coba deh Ibu gantung di dapur! Sebentar juga diserbu
lalat!"

Ketiga anak pria itu tertawa terpingkal-pingkal. Membuat anak yang
ditertawakan jadi melotot gusar. Kurang ajar! Masa beliau mau digantung di dapur
supaya dikerubungi lalat? Memangnya ikan asin?

No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter