Pages

Thursday, 7 June 2018

Raditya Dika - Marmut Merah Jambu

 Seperti yang Ara tadi anjurkan lewat telepon Raditya Dika - marmut merah jambu
...
... Momennya lagi pas banget, pikir gue. Seperti yang Ara tadi anjurkan lewat telepon, ini yaitu saatnya gue bilang ke Ina bila gue sangat menikmati malam ini.

‘Tau gak sih, Na,’ kata gue sambil menyetir, memberanikan diri untuk bicara. ‘Gue seneng banget hari ini.’

‘Seneng kenapa?’ tanya Ina.

‘Seneng, soalnya,’ kata gue, berhenti bicara sebentar dan menengok ke kiri untuk melihat muka Ina. Gue masang muka sok ganteng. Gue natap mukanya dengan jelas, memasang mata nanar, berkata dengan sungguh-sungguh, ‘Seneng... soalnya... hari ini akhirnya... gue dapat pergi sama-’

‘AWAS!!!!’ jerit Ina memecahkan suasana.

BRAK! Mobil gue naik ke atas trotoar. Mobil masih melaju kencang, dan di depan ada pohon gede. Ina ngejerit, ‘Itu pohon! ITU ADA POHON, GOBLOK!’

‘AAAAAAAAHHHH!’ jerit gue, kayak cewek disetrum. Lalu gue ngerem dengan kencang. Ina teriak lepas. Suasana chaos.


No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter