Pages

Monday 27 August 2018

Stephenie Meyer - Breaking Dawn

Sambil duduk menunggu lampu berubah hijau di depan salah satu dari tiga lampu Stephenie Meyer - Breaking Dawn
Tak ada yang menatapmu, saya meyakinkan diriku sendiri. Tak ada yang
menatapmu. Tak ada yang menatapmu.
Tapi sebab saya tidak arif berbohong, bahkan pada diriku sendiri, saya merasa
harus mengeceknya.
Sambil duduk menunggu lampu berubah hijau di depan salah satu dari tiga lampu
merah kota ini, saya melirik ke kanan di dalam minivannya Mrs, Weber jelas-jelas
berputar menghadapku. Matanya menghunjam dalam-dalam ke mataku; dan aku
bergidik, bertanya-tanya dalam hati mengapa dia tidak cepat-cepat memalingkan wajah
atau terlihat malu. Bukankah tidak sopan menatap orang? Ataukah hukum itu tidak
berlaku terhadapku?
Lalu saya teringat bahwa jendela-jendela kendaraan beroda empat ini hitam pekat sehingga Mrs.
Weber mungkin tidak menyadari bahwa akulah yang berada di balik kemudi, apalagi
mengetahui saya memergokinya menatapku. Aku berusaha menghibur diri dengan
kenyataan dia tidak benar-benar bermaksud menatapku, melainkan menatap kendaraan beroda empat ini.
Mobilku. Ya ampun.
Aku melirik ke kiri dan mengerang. Dua pejalan kaki tertegun di trotoar, tidak jadi
menyeberang gara-gara melongo. Di belakang mereka, Mr, Marshall memandang ke
luar etalase toko suvenir kecilnya dengan lisan ternganga. Yah, setidaknya dia tidak
menempelkan hidungnya di beling etalase. Belum.
Lampu berubah hijau dan, saking terburu-buru ingin kabur dari situ, aku
menginjak pedal gas tanpa berpikir- menyerupai jikalau saya menginjak pedal gas truk Chevy
tuaku untuk menjalankannya.
Mesin meraung bagaikan macan tutul sedang berburu, dan kendaraan beroda empat melesat begitu
cepat sampai tubuhku membentur jok berlapis kulit gelap dan perutku tertekan ke
belakang,
"Arrgh!" seruku kaget sementara kakiku meraba-raba mencari rem. Sambil
menenangkan diri kusentuh pelan pedal rem. Seketika kendaraan beroda empat berhenti.
Aku tak berani melihat sekeliling untuk mengetahui reaksi orang-orang. Kalau
tadi mereka bertanya-tanya siapa yang mengendarai kendaraan beroda empat ini, kini pertanyaan
mereka niscaya sudah terjawab. Dengan ujung sepatu pelan-pelan kusentuh pedal gas
sedikit saja, dan kendaraan beroda empat kembali melesat.


No comments:

Post a Comment

Subscribe to our newsletter